NIIMNEWS.COM , JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan Indonesia dapat mulai menggunakan obat virus corona (Covid-19) jenis Molnupiravir pada Januari 2022. Obat tersebut akan didatangkan dari perusahaan farmasi Merck pada akhir tahun ini.
Selain Molnupiravir dari Merck, Budi juga menjajaki kerja sama dengan Pfizer untuk mendatangkan pil Plaxlovid untuk obat Covid-19. Kedua obat tersebut dipilih lantaran telah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, obat alternatif Covid-19 Molnupiravir dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2021.
“Molnupiravir harusnya akhir tahun ini sudah terbang karena kita impor,” kata Budi di gedung Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (27/12/2021).
Ia menargetkan Indonesia dapat mulai menggunakan obat virus corona (Covid-19) jenis Molnupiravir pada Januari 2022.Selain Molnupiravir dari Merck, Budi juga menjajaki kerja sama dengan Pfizer untuk mendatangkan pil Plaxlovid untuk obat Covid-19.
” Dua-duanya sedang diproses di BPOM untuk mendapatkan izin penggunaan (EUA), dan diharapkan di Januari kita siap pakai,” kata Budi
Budi kemudian menjelaskan, Obat Molnupiravir bisa memberikan proteksi mencapai 50 persen,namun hasil terkini bergeser ke 30-40 persen. Sedangkan Plaxlovid mampu memberikan proteksi hingga 90 persen dan di lapangan turun di antara 75-80 persen.
“Kalau plaxlovid bisa 90 persen proteksi di tes di lapangan turun 80-75 persen,” ucap dia.
Dan kedua obat tersebut diberikan kepada orang yang tertular Covid-19 sehat, jadi positif tapi demam-demam sedikit
Selain kedua obat Covid-19 tersebut, Budi menyebut pemerintah tengah berproses melakukan uji klinik untuk beberapa obat-obatan indikasi covid-19 yang masuk dalam kategori monoklonal antibodi seperti Bamlanivimab dan Etesevimab.