NIIMNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga survei New Indonesia Research & Consulting menyatakan terdapat tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden terkuat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal ini diungkapan oleh Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono yang mengatakan sejumlah nama yang masuk dalam daftar bursa capres dan cawapres tersebut. Dimana Survei in telah dilakukan pada 11 hingga 20 November 2021 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi..
“Prabowo paling kuat ketika berpasangan dengan Puan Maharani, Ganjar dengan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono melalui keterangan tertulis yang diterima Tim Niimnews , Selasa (30/11).
New Indonesia Research & Consulting melakukan simulasi dengan memasangkan tiga capres terkuat yakni Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan. Ketiganya berpasangan dengan enam nama yang memiliki peluang kuat maju sebagai calon wakil presiden.
Dan keenam nama tersebut adalah Puan Maharani, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Airlangga Hartarto. Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan mendapat dukungan terbesar 50,3 persen dibandingkan jika berpasangan dengan nama-nama yang lain.
Selain itu, pasangan kuat lainnya ialah Ganjar-Ridwan Kamil 45,4 persen dan Anies- Agus Harimurti Yudhoyono 34,3 persen.
Andreas mengungkapkan, pasangan Prabowo-Puan merepresentasikan poros koalisi dua partai politik besar yaitu PDIP dan Gerindra.
Sedangkan, Anies-AHY berpeluang didukung oleh poros NasDem yang dikomandoi oleh Surya Paloh.
“Kuatnya dukungan publik terhadap Prabowo-Puan dan Anies-AHY memperlihatkan mulai terbangunnya dua poros utama,” kata dia.
Disamping itu, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil berpeluang didukung oleh partai-partai lain yang belum tergabung dalam kedua poros tersebut. Pasangan lain yang potensial ialah Ganjar-Erick yang memiliki elektabilitas 30,1 persen dan Prabowo-Sandi 21,3 persen.
Pasangan lain dengan Anies relatif lebih tersebar dan angka tidak tahu atau tidak menjawab paling tinggi 10,7 persen.
Dan menariknya, dukungan publik kepada Airlangga tergolong kecil ketika dipasangkan dengan ketiga nama-nama tersebut.
“Tampaknya berat bagi Golkar untuk memimpin poros politik sendiri,” kata Andreas.
Survei ini dilakukan dengan Metode survei yakni multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.