NIIMNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan tak yakin vaksin bisa menangkal varian Omicron atau B.1.1.529
Menurutnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan vaksin mampu menangkal penularan maupun gejala dari varian Omicron.
“Belum cukup bukti ya (efektivitas) vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron ini,” kata Zubairi, Selasa (30/11).
Dirinya menilai protokol kesehatan tetap harus dipatuhi untuk mencegah penularan varian omicron. Terlebih, efektivitas vaksin terhadap varian tersebut masih belum teruji.
“Belajar pengalaman lalu, melihat data kasus Covid-19 yang meninggal, kosongnya rumah sakit. Saya optimis bahwa kita bisa menangkal varian ini selama kita patuh pada prokes,” kata Zubairi.
Ia menuturkan varian Omicron terbukti memiliki kecepatan penularan yang tinggi. Dan sudah terjadi beberapa negara, mulai dari Eropa hingga Asia.
“Virus ini lebih cepat menular, 5 kali lebih mampu kecepatan penularannya. Terbukti dari kenaikan jumlah kasus di Afrika Selatan yang tanggal 23 November belum ada 1.000 kasus, terus naik jadi 2.000. ribu lebih dan hari ini 3.200-an,” kata dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarakan sejauh ini terdapat 128 kasus corona varian Omicron di sembilan negara kecuali Indonesia.
Dan kemungkinan terdapat 4 negara lain yang sudah menjadi tempat penularan varian omicron.
Sejauh ini varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia. Dan guna mencegah penyebaran varian Omicron ini Pemerintah lalu harus memperketat pengawasan seluruh pintu masuk Indonesia.