/

PTM di Sekolah Disetop, Terdapat 20 Kasus Corona di SMA-SMK

NIIMNEWS.COM, YOGYAKARTA –  Terpaksa Empat sekolah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus menghentikan Pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini disebabkan karena ditemukannya 20 orang yang positif Corona dari hasil tes PCR acak di Sleman.

“Ketika itu ada, kami mengambil langkah untuk pembelajaran tatap muka terbatas kami hentikan mulai kemarin. Kemudian proses pembelajarannya kembali secara daring,” kata Kepala Balai Pendidikan Menengah Sleman Priyo Santoso saat dihubungi wartawan, Jumat (26/11/2021).

Keempat sekolah yang kembali melakukan pembelajaran daring yakni di SMKN 1 Tempel, SMAN 1 Cangkringan, SMAN 1 Pakem dan SMAN 1 Seyegan.

“SMKN 1 Tempel itu ada 14 orang (positif Corona), siswanya 13 dan gurunya 1. Kemudian untuk SMA Pakem, Cangkringan dan Seyegan masing-masing ada 2. Itu siswa,” jelasnya.

Menurut Priyo Pada dasarnya, mengacu dari rekomendasi Dinas Kesehatan Sleman, jika yang terpapar Corona kurang dari 5 persen maka PTM masih bisa dilanjutkan.

“Tetapi beberapa sekolah ada kekhawatiran, seperti di Cangkringan walaupun hanya dua kelas yang kena tapi semua kembali daring, paling tidak selama 14 hari,” jelasnya.

Mereka yang terkonfirmasi positif semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sebagian dari mereka saat ini telah masuk ke shelter isolasi.

“Termasuk untuk anak-anak yang kena kami komunikasikan dengan orang tuanya dan yang (dari) SMKN 1 Tempel ini sudah masuk shelter,” terangnya.

Tekait sumber penularan, ia masih belum dapat memastikan apakah tertular di sekolah atau dari aktivitas siswa di luar sekolah. Dia mengungkap salah satu kasusnya yakni anak dari kelas olahraga yang seminggu sebelumnya tidak masuk.

“Sehingga kami mengasumsikan kemungkinan kena di kelas kan kita nggak ngerti, bisa jadi di luar,” pungkasnya.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment

INDEKS

PTM di Sekolah Disetop, Terdapat 20 Kasus Corona di SMA-SMK

NIIMNEWS.COM, YOGYAKARTA –  Terpaksa Empat sekolah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus menghentikan Pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini disebabkan karena ditemukannya 20 orang yang positif Corona dari hasil tes PCR acak di Sleman.

“Ketika itu ada, kami mengambil langkah untuk pembelajaran tatap muka terbatas kami hentikan mulai kemarin. Kemudian proses pembelajarannya kembali secara daring,” kata Kepala Balai Pendidikan Menengah Sleman Priyo Santoso saat dihubungi wartawan, Jumat (26/11/2021).

Keempat sekolah yang kembali melakukan pembelajaran daring yakni di SMKN 1 Tempel, SMAN 1 Cangkringan, SMAN 1 Pakem dan SMAN 1 Seyegan.

“SMKN 1 Tempel itu ada 14 orang (positif Corona), siswanya 13 dan gurunya 1. Kemudian untuk SMA Pakem, Cangkringan dan Seyegan masing-masing ada 2. Itu siswa,” jelasnya.

Menurut Priyo Pada dasarnya, mengacu dari rekomendasi Dinas Kesehatan Sleman, jika yang terpapar Corona kurang dari 5 persen maka PTM masih bisa dilanjutkan.

“Tetapi beberapa sekolah ada kekhawatiran, seperti di Cangkringan walaupun hanya dua kelas yang kena tapi semua kembali daring, paling tidak selama 14 hari,” jelasnya.

Mereka yang terkonfirmasi positif semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sebagian dari mereka saat ini telah masuk ke shelter isolasi.

“Termasuk untuk anak-anak yang kena kami komunikasikan dengan orang tuanya dan yang (dari) SMKN 1 Tempel ini sudah masuk shelter,” terangnya.

Tekait sumber penularan, ia masih belum dapat memastikan apakah tertular di sekolah atau dari aktivitas siswa di luar sekolah. Dia mengungkap salah satu kasusnya yakni anak dari kelas olahraga yang seminggu sebelumnya tidak masuk.

“Sehingga kami mengasumsikan kemungkinan kena di kelas kan kita nggak ngerti, bisa jadi di luar,” pungkasnya.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment