NIIMNEWS.COM, – Peristiwa Gerhana Bulan Sebagian (GBS) diperkirakan bakal terjadi pada sore ini pukul 17.47 WIB, Jumat (19/11).
Gerhana Bulan Sebagian kali ini akan berlangsung selama 3 jam 28 menit, dan jadi yang terlama di abad ini.
Dan untuk Gerhana bulan, hanya wilayah tengah dan barat Indonesia saja yang dapat mengalami fase akhir dari gerhana bulan,ketika Bulan berada di wilayah penumbra dan membuat Bulan hanya tampak memudar.
Fase awal dan puncak Gerhana di wilayah Barat dan Tengah Indonesia terjadi saat siang dan sore hari. Sehingga, menyulitkan pengamatan.
Kementerian Agama (Kemenag) juga ikut mengimbau umat Islam untuk melakukan salat sunnah gerhana dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes)
“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021).
“Karena masih pandemi, tetap disiplin 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan,” imbuhnya.
Sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat gerhana, meski posisi gerhana bulan hanya sebagian.
Tak hanya Sholat, umat Islam pun dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
“Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujar Kamaruddin
“Doakan agar pandemi ini segera berakhir. Doakan juga untuk keselamatan bangsa dan negara,” lanjutnya.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan HR Bukhari-Muslim yang berbunyi:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya: “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian,” (HR Bukhari-Muslim).
Dan berikut tata cara, bacaan, dan amalan salat gerhana bulan.
1. Niat salat gerhana bulan
Salat gerhana bulan diawali dengan niat. Ada pun bacaan niat salat gerhana bulan adalah sebagai berikut.
Bacaan niat salat gerhana bulan untuk imam
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
“Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”
Bacaan niat salat gerhana bulan untuk makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى
“Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini makmuman lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”
2. Tata cara salat gerhana bulan
Salat gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat. dan dilakukan seperti solat yang lainnya, yang berbeda yaitu pada jumlah rukuk dan i’tidal
- Berniat di dalam hati;
- Takbiratul ihram.
- Membaca do’a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);
- Kemudian ruku’;
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
- Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
- Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
- Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;
- Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
- Salam.
3. Doa dan zikir salat gerhana bulan
Selepas salat gerhana bulan tidaklah selesai begitu saja. Kita dianjurkan untuk membaca doa dan zikir kepada Allah SWT. Seperti hal yang dianjurkan hadist
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah” ( HR. Bukhari)
Ada pun bacaan doa dan zikir selepas salat gerhana bulan adalah sebagai berikut.
Zikir setelah salat gerhana bulan
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.”
Artinya “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.”
Doa setelah salat gerhana bulan
Doa setelah salat gerhana bulan tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 24 yang berbunyi sebagai berikut.
هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
“Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm.”
Artinya: “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”