NIIMNEWS.COM, JAKARTA – Komite Disiplin (Komdis) PSSI meraup sanksi denda sebesar Rp1,2 miliar dari keputusan sidang terbaru untuk klub Liga 1 dan Liga 2 2021 dengan Persija Jakarta mendapatkan denda paling banyak.
Rincian besaran denda tersebut adalah Rp670 juta untuk klub Liga 1 dan Rp557 juta untuk klub Liga 2. Itu terdiri dari 18 kasus dari sidang minggu lalu dan 16 kasus dari sidang yang dilakukan pada pekan ini.
Persija menjadi klub dengan biaya denda paling banyak, yakni Rp145 juta. Hal ini merupakan akumulasi dari tiga keputusan, yakni denda Rp45 juta untuk Muhammad Araaf Sidik, Rp50 juta untuk keterlambatan kick off, dan Rp50 juta untuk tamu VIP masuk ruang ganti.
Klub Liga 1 lainnya yang mendapat denda tak kalah besar adalah PSS Sleman dan PSM Makassar masing-masing sebesar Rp100 juta. PSS disanksi karena keterlambatan kick off, sedangkan PSM untuk ketelatan kick off dan 5 kartu kuning dalam satu laga.
Masalah keterlambatan pertandingan menjadi hal yang serius di Liga 1 2021/2022 karena terdapat enam kasus. Menurut Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing persoalan keterlambatan menggelar laga tak bisa ditolerir karenanya disanksi denda besar.
“Kalau pemain terlambat, satu menit saja, kami denda Rp50 juta untuk Liga 1, dan Rp30 juta untuk Liga 2. Kami ingin pemain kita disiplin dengan kode disiplin dan regulasi liga. Masih kita berubah bersama,” kata Erwin Tobing.
Komdis juga tidak mentolerir kasus pelanggaran disiplin berupa aksi tidak terpuji kepada perangkat pertandingan. Aksi pelatih dan ofisial tim kepada tim lawan yang kelewat batas juga mendapat sanksi tidak kalah besar.
Untuk kasus perseteruan pelatih Persib Robert Rene Alberts dengan COO Bhayangkara FC Sumardji, hanya mendapat teguran. Jika hal ini terjadi kembali pada laga-laga selanjutnya, maka sanksi tegas akan diberikan.
“Contoh tidak baik dari Sumardji dari Bhayangkara kepada Persib. Memang Persib mengakui Sumardji tidak meludah kepada pelatih Persib, tetapi itu tindakan yang tidak patut. Ini kalau ada penonton bisa menimbulkan amarah,” ungkap Erwin.
Sejauh ini, sudah terjadi 44 kasus yang disidangkan Komdis PSSI. Erwin mengatakan, Komdis akan melakukan sidang jika sudah ada pelimpahan berkas dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Komdis posisinya menunggu kasus dari LIB.
Untuk Liga 2, kasus terbanyak adalah keterlambatan kick off, yaitu sebanyak delapan kali. Tim yang paling banyak melakukan pelanggaran ini yaitu Rans Cilegon United, dua kali. Dari kasus ini Rans menanggung denda sebanyak Rp60 juta. ( NIIMNEWS)