Puluhan Warga Jakarta Utara Keracunan Nasi Box Pemberian PSI! Begini Tanggapan Viani Limardi

NIIMNEWS.COM , JAKARTA – Sebanyak 23 warga RW 006 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami mual dan muntah setelah memakan nasi kotak berlogo PSI. Adapun nasi kotak tersebut dibagikan pada hari Minggu (24/10/2021).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar angkat bicara terkait puluhan warga yang keracunan setelah menyantap nasi kotak berlogo PSI.

Michael meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk menangani warga yang keracunan.

“Adanya kejadian kemarin, kami telah berkoordinasi dengan puskesmas dan RS memastikan warga tertangani. Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan,” tutur Michael. PSI juga telah memeriksa warung UMKM yang membuat nasi kotak tersebut.

“Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung tersebut,” kata Michael.

“Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya juga baik kepada kami dan kepada warga-warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi,” Ujar Michael.

Hal berbeda di sampaikan Viani Limardi anggota DPRD DKI Jakarta kader PSI yang melakukan gugatan ke PSI sebesar Rp1 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat setelah dirinya dituding Melakukan penggelembungan dana reses.

“Ini bukan dapil saya yah. Ini Jakarta Utara 2, Saya Jakarta Utara 3” ungkap Viani yang NIIMNEWS Kutip dari story akun Instagram Pribadinya @ms.tionghoa.

Seolah tidak ingin disalahkan Viani kembali menegaskan bahwa kejadian keracunan warga tersebut bukan karena kesalahan dirinya. “Semoga warganya gak apa-apa yah, saya doain cepet sembuh, Ini bukan dapil saya yah saya di Jakarta Utara 3 ini dapil Jakarta Utara 2” tegas Viani.

Sumber Istimewa

Sebelumnya, Ketua RW 06 Koja, Jakarta Utara, Suratman pun menyebutkan sebanyak 35 warga RW 06 Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan setelah makan nasi boks yang berlogo PSI. Nasi boks tersebut dibagi secara spontan oleh kader PSI bersama timnya pada hari Minggu (24/10/2021).

“Iya betul (keracunan). Tadi kita coba undang dari pihak Puskesmas (Koja) untuk mendata itu ada 35 orang,” ujar Suratman kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Dari 35 warga tersebut, kata Suratman, terdapat 24 orang yang berobat ke Puskesmas Koja dan sisanya enggan ke puskesmas dengan berbagai alasan. Dari 24 orang yang berobat, tutur dia, tersisa lima orang yang masih dirawat di puskesmas dan sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Iya (nasi boksnya berlogo partai). Enggak ada acara apa-apa. Jadi cuma spontan saja memberi begitu karena kedekatan teman saja,” ungkap Suratman.

Nasi boks tersebut, kata Suratman berisikan nasi, telur, buncis, orek dan salad. Warga, kata dia, merasakan keracunan atau timbul gejala-gejala keracunan sekitar dua hingga tiga jam usai menyantap nasi boks tersebut.

“Awalnya mual-mual, muntah terus puyeng, itu saja yang dirasakan sama warga. Kurang lebih dua sampai tiga jam baru merasakan gejala mual,” katanya.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment

INDEKS

Puluhan Warga Jakarta Utara Keracunan Nasi Box Pemberian PSI! Begini Tanggapan Viani Limardi

NIIMNEWS.COM , JAKARTA – Sebanyak 23 warga RW 006 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami mual dan muntah setelah memakan nasi kotak berlogo PSI. Adapun nasi kotak tersebut dibagikan pada hari Minggu (24/10/2021).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar angkat bicara terkait puluhan warga yang keracunan setelah menyantap nasi kotak berlogo PSI.

Michael meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk menangani warga yang keracunan.

“Adanya kejadian kemarin, kami telah berkoordinasi dengan puskesmas dan RS memastikan warga tertangani. Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan,” tutur Michael. PSI juga telah memeriksa warung UMKM yang membuat nasi kotak tersebut.

“Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung tersebut,” kata Michael.

“Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya juga baik kepada kami dan kepada warga-warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi,” Ujar Michael.

Hal berbeda di sampaikan Viani Limardi anggota DPRD DKI Jakarta kader PSI yang melakukan gugatan ke PSI sebesar Rp1 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat setelah dirinya dituding Melakukan penggelembungan dana reses.

“Ini bukan dapil saya yah. Ini Jakarta Utara 2, Saya Jakarta Utara 3” ungkap Viani yang NIIMNEWS Kutip dari story akun Instagram Pribadinya @ms.tionghoa.

Seolah tidak ingin disalahkan Viani kembali menegaskan bahwa kejadian keracunan warga tersebut bukan karena kesalahan dirinya. “Semoga warganya gak apa-apa yah, saya doain cepet sembuh, Ini bukan dapil saya yah saya di Jakarta Utara 3 ini dapil Jakarta Utara 2” tegas Viani.

Sumber Istimewa

Sebelumnya, Ketua RW 06 Koja, Jakarta Utara, Suratman pun menyebutkan sebanyak 35 warga RW 06 Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan setelah makan nasi boks yang berlogo PSI. Nasi boks tersebut dibagi secara spontan oleh kader PSI bersama timnya pada hari Minggu (24/10/2021).

“Iya betul (keracunan). Tadi kita coba undang dari pihak Puskesmas (Koja) untuk mendata itu ada 35 orang,” ujar Suratman kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Dari 35 warga tersebut, kata Suratman, terdapat 24 orang yang berobat ke Puskesmas Koja dan sisanya enggan ke puskesmas dengan berbagai alasan. Dari 24 orang yang berobat, tutur dia, tersisa lima orang yang masih dirawat di puskesmas dan sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Iya (nasi boksnya berlogo partai). Enggak ada acara apa-apa. Jadi cuma spontan saja memberi begitu karena kedekatan teman saja,” ungkap Suratman.

Nasi boks tersebut, kata Suratman berisikan nasi, telur, buncis, orek dan salad. Warga, kata dia, merasakan keracunan atau timbul gejala-gejala keracunan sekitar dua hingga tiga jam usai menyantap nasi boks tersebut.

“Awalnya mual-mual, muntah terus puyeng, itu saja yang dirasakan sama warga. Kurang lebih dua sampai tiga jam baru merasakan gejala mual,” katanya.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment