/

BMKG: Masyarakat Tetap Waspada Terhadap Dampak Fenomena La Nina

NIIMNEWS.COM, BANDUNG – Mulai memasuki musim hujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, mengibau kepada masyrakat akan potensi bencana yang disebabkan oleh fenomena La Nina.

Diprediksi curah hujan dari bulan November  2021 hingga Januari 2022 akan menimbulkan banjir, pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik rawan di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil monitoring, BMKG menemukan fenomena La Nina yang berasal dari samudera pasifik bagian tengah dan timur. Dampak dari fenomena La Nina ini dapat menimbulkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Akibatnya beberapa titik seperti daerah Bogor, Cianjur, Sukabumi dan Jawa Barat bagian tengah memiliki dampak potensi bencana paling tinggi.

Menurut kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, fenomena La Nina ini sendiri disebabkan adanya kenaikan suhu dipermukaan laut pasifik sehingga berdampak ke kawasan Indonesia bagian selatan.

“Oktober 2021 kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina pada November 2021 tahun 2022 yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang, setidaknya hingga bulan februari 2022,” ujar Teguh Rahayu.

Rahayu berharap, masyarakat tetap waspada dengan berbagai potensi bencana akibat dampak dari fenomena La Nina ini.

 

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment

INDEKS

BMKG: Masyarakat Tetap Waspada Terhadap Dampak Fenomena La Nina

NIIMNEWS.COM, BANDUNG – Mulai memasuki musim hujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, mengibau kepada masyrakat akan potensi bencana yang disebabkan oleh fenomena La Nina.

Diprediksi curah hujan dari bulan November  2021 hingga Januari 2022 akan menimbulkan banjir, pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik rawan di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil monitoring, BMKG menemukan fenomena La Nina yang berasal dari samudera pasifik bagian tengah dan timur. Dampak dari fenomena La Nina ini dapat menimbulkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Akibatnya beberapa titik seperti daerah Bogor, Cianjur, Sukabumi dan Jawa Barat bagian tengah memiliki dampak potensi bencana paling tinggi.

Menurut kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, fenomena La Nina ini sendiri disebabkan adanya kenaikan suhu dipermukaan laut pasifik sehingga berdampak ke kawasan Indonesia bagian selatan.

“Oktober 2021 kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina pada November 2021 tahun 2022 yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang, setidaknya hingga bulan februari 2022,” ujar Teguh Rahayu.

Rahayu berharap, masyarakat tetap waspada dengan berbagai potensi bencana akibat dampak dari fenomena La Nina ini.

 

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment