/

Menag : Tidak Ada Pesantren yang Ajarkan Radikalisme

NIIMNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, bahwa pesantren tidak pernah dan tidak ada yang mengajarkan radikalisme, tetapi pesantren justru mengajarkan ilmu agama yang moderat.

“Tidak ada radikalisme di pesantren. Catat itu. Di pesantren tidak ada yang disebut sebagai radikalisme. Di pesantren-pesantren itu pasti diajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat,” kata Yaqut di Kompleks Istana Negara seperti dikutip dari rekaman suara yang diterima, Jumat (22/10).

Yaqut menegaskan pesantren mengajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat.

Yaqut meminta semua pihak memahami definisi dari pesantren. Yaqut mengingatkan apabila ada lembaga pendididikan yang mengatasnamakan pesantren namun mengajarkan radikalisme, maka lembaga itu bukanlah pesantren.

“Kalau ada pesantren mengajarkan radikalisme itu pesantren quote and quote, harus dilihat bener pesantren nggak,” kata dia.

“Saya memberi jaminan pesantren tidak ada yang mengajarkan radikalisme,” kata dia.

Menurutnya wajar apabila ada 1-2 santri yang nakal. Hal itu tidak hanya biasa ditemui di pesantren, tetapi juga sekolah umum lainnya.

“1-2 anak sekolah nakal itu biasa tapi secara umum kalau di pesantren itu saya yakin anak-anak jauh lebih aman karena dia dalam lingkungan yang tertutup dan dididik. Terutama, adalah akhlak dan karakter yg ini menurut saya tidak terjadi di tempat lain,” ujar dia.

Yaqut menilai pesantren merupakan tempat yang paling aman bagi anak-anak untuk bisa dididik akhlak, budi pekerti dan karakternya. Ia pun tak menafikan bila pesantren masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana untuk belajar mengajar.

Di tengah keterbatasan itu, kata dia, pemerintah akan terus memberikan berbagai kebijakan afirmasi kepada pondok pesantren. Hal itu agar pesantren bisa terus maju dan mendidik santri yang tetap berkarakter unggul ke depannya.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment

INDEKS

Menag : Tidak Ada Pesantren yang Ajarkan Radikalisme

NIIMNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, bahwa pesantren tidak pernah dan tidak ada yang mengajarkan radikalisme, tetapi pesantren justru mengajarkan ilmu agama yang moderat.

“Tidak ada radikalisme di pesantren. Catat itu. Di pesantren tidak ada yang disebut sebagai radikalisme. Di pesantren-pesantren itu pasti diajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat,” kata Yaqut di Kompleks Istana Negara seperti dikutip dari rekaman suara yang diterima, Jumat (22/10).

Yaqut menegaskan pesantren mengajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat.

Yaqut meminta semua pihak memahami definisi dari pesantren. Yaqut mengingatkan apabila ada lembaga pendididikan yang mengatasnamakan pesantren namun mengajarkan radikalisme, maka lembaga itu bukanlah pesantren.

“Kalau ada pesantren mengajarkan radikalisme itu pesantren quote and quote, harus dilihat bener pesantren nggak,” kata dia.

“Saya memberi jaminan pesantren tidak ada yang mengajarkan radikalisme,” kata dia.

Menurutnya wajar apabila ada 1-2 santri yang nakal. Hal itu tidak hanya biasa ditemui di pesantren, tetapi juga sekolah umum lainnya.

“1-2 anak sekolah nakal itu biasa tapi secara umum kalau di pesantren itu saya yakin anak-anak jauh lebih aman karena dia dalam lingkungan yang tertutup dan dididik. Terutama, adalah akhlak dan karakter yg ini menurut saya tidak terjadi di tempat lain,” ujar dia.

Yaqut menilai pesantren merupakan tempat yang paling aman bagi anak-anak untuk bisa dididik akhlak, budi pekerti dan karakternya. Ia pun tak menafikan bila pesantren masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana untuk belajar mengajar.

Di tengah keterbatasan itu, kata dia, pemerintah akan terus memberikan berbagai kebijakan afirmasi kepada pondok pesantren. Hal itu agar pesantren bisa terus maju dan mendidik santri yang tetap berkarakter unggul ke depannya.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Comment