NIIMNEWS.COM, BANDUNG – Museum Geologi dikabarkan dapat beroperasi kembali, diharapkan pengunjung dan pengelola menaati protokol kesehatan yang berlaku. Pengelola Museum Geologi bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan jelang pembukaan museum.
“Tadi itu memang dari pihak Disbudpar Kota Bandung sudah datang ke Museum Geologi untuk melaksanakan simulasi berkaitan kalau nanti museum Geologi akan buka kembali,” ujar Arif Kurniawan, Sub Koordinator Peragaan Museum Geologi, saat ditemui di lokasi, Rabu (13/10/2021).
Tim Disbudpar mengecek kesiapan pengelola jelang dibuka kembali. Arif mengatakan, simulasi pembukaan museum menerapkan prokes yang ketat.
“Tadi dilaksanakan dari pihak Disbudpar kita bersama-sama mengecek kesiapan Museum Geologi untuk buka kembali diantaranya mengenai kelengkapan protokol kesehatan dan lain-lain,” ucapnya.
Arif menambahkan pengelola sudah menyiapkan protokol kesehatan seperti pembatas jarak, hand sanitazer dan penyemprotan desinfektan secara rutin sejak pertengahan 2020. Pihaknya juga akan membatasi pengunjung yang akan datang.
“Jauh sekali (kapasitas) yang pasti kita akan membatasi bahwa pengunjung diluar Bandung Raya sementara kita tolak dulu, kalau rombongan tetap wajib reservasi, kalau lebih dari 20 kita tolak, kalau pengunjung umum kita lihat situasi di dalam kalau sudah penuh diantrekan dulu,” katanya.
Selanjutnya, kapasitas tiap ruangan di Museum Geologi dibatasi hanya 20 orang pengunjung. Tiap 15 menit mereka akan diarahkan untuk bergerak ke ruang lainnya sedangkan pengunjung yang mengantre dapat masuk bergiliran.
“Sifatnya dinamis, kita masih mengevaluasi. Kalau terlalu banyak dikurangi, kalau kelihatan lengang bisa diperbolehkan lagi,” pungkasnya.
Pengelola Museum Geologi juga akan membatasi anak usia dibawah 12 tahun dan menyiapkan petugas di titik-titik yang berpotensi muncul kerumunan seperti di area simulator gempa.
Terkait waktu pembukaan Museum Geologi belum dapat dipastikan. Namun, pihaknya sedang mengajukan permohonan pemasangan QR Code ke Kementerian Kesehatan.
“Dari penilaian Disbudpar kita siap tinggal masang QR Code dipersilahkan buka,” katanya.
Arif pun menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 pihaknya melayani masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Geologi secara online menggunakan media Zoom dan ia menyiapkan petugas yang akan memandu wisata edukasi secara online.
“Sejak pandemi karena animo masyarakat besar kita laksanakan (kunjungan virtual), sekolah-sekolah rombongan melakukan registasi online kita jadwalkan pada hari tertentu,” ujarnya.