NIIMNEWS.COM , BANDUNG – Ratusan Bobotoh dari berbagai daerah dan berbagai komunitas kembali mendatangi Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Minggu (10/10/21).
Hingga berita ini diturunkan pukul 19.30 bobotoh masih berkumpul di Graha Persib. Kedatangan Bobotoh dari berbagai daerah di Jawa Barat ini, tak lepas dari kekecewaan mereka atas hasil Persib yang mengecewakan pada seri pertama kompetisi Liga 1 2021-2022.
Pada seri pertama, tim kebanggaan Bobotoh tersebut hanya mampu meraih dua kemenangan atas Barito Putera dan Persita Tangerang, sedangkan empat laga lainnya menghadapi Bali United, Borneo FC, Tira Persikabo dan PSM Makassar berakhir imbang secara berturut-turut.
Pada kesempatan tersebut, para bobotoh persib ini membawa berbagai spanduk kritikan untuk manajemen salah satunya bertuliskan “Tanpa hati silahkan out”.
Sebelum mendatangi graha Persib Mereka sebelumnya berkumpul di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, ratusan Bobotoh ini mulai berangkat menuju Graha Persib dengan menggunakan berbagai kendaraan, mulai dari kendaraan roda dua hingga bus.
Meminta Penjelasan Manajemen Persib
Tujuan Bobotoh mendatangi Graha Persib ini untuk menyampaikan sikapnya. Dalam orasinya, salah satu Bobotoh mengatakan, mereka datang untuk bertemu dengan manajemen dan meminta penjelasan langsung dari PT PBB terkait performa Persib. Sejauh ini, belum ada perwakilan manajemen yang menemui, sehingga ratusan bobotoh tersebut masih bertahan di Graha Persib.
Sebelumnya, Bobotoh sudah sempat menggelar aksi dan menyampaikan petisi kepada manajemen, Selasa (05/10/21), salah satunya menuntut Robert Alberts dipecat. Hanya saja, dalam aksi tersebut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, sedang tidak ada ditempat.
Sehingga, Bobotoh hanya membacakan petisi tersebut di parkiran Graha Persib dan memberikan batas waktu kepada manajemen untuk memberikan tanggapan.
Saat itu, pada malam harinya manajemen memberikan tanggapan melalui Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono. Menurutnya, manajemen mengapresiasi aspirasi dari Bobotoh, namun tidak semua petisi bisa dijalankan, salah satunya tuntutan mencoret Robert Alberts.