NIIMNEWS.COM , PADANG – Intensitas hujan yang cukup tinggi memicu banjir di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (28/9/2021)
Selain Banjir terjadi Longsor yang melanda Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok, hingga Pasaman.
Di Kota Solok, banjir mulai menggenangi rumah warga pada Rabu (29/9/2021) pukul 02.30 WIB Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan.
Lebih dari 109 Kartu Keluarga (KK) terdampak akibat banjir di dua kecamatan tersebut. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok membantu warga mengevakuasi daerah pemukiman serta menyerahkan bantuan logistik.
“Kebutuhan mendesak saat ini makanan cepat saji,” kata Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman, Rabu (29/9/2021).
Sama hal dengan Kabupaten Solok, dimana beberapa kecamatan mulai digenangi air di Jorong (dusun) Jambu dan Jorong Kapalo Koto, Nagari Saok Laweh. Bahkan menyebabkan longsor di Nagari Taruang Taruang sehingga membuat akses jalan terganggu beberapa saat. Petugas-pun melakukan skema buka tutup arus lalu lintas di lokasi.
“Ketinggian air sekitar 60 Sentimeter,” ujarnya.
Sementara di Kabupatenn Pasaman banjir terjadi akibat hujan sejak Selasa (28/9/2021) di Jorong Sei Beremas Nagari Cubadak Barat Kecamatan Duo Koto.
Curah hujan yang tinggi dan angin kencang, menyebabkan meluapnya air dan pohon tumbang menimpa jembatan hingga ambruk dan terbawa arus sungai.
Jembatan tersebut menghubungkan wilayah Muaro Tambangan, Koto Tangah dan Sigalabur, kini akses antar daerah itu putus total.
“Ada 600 KK yang terdampak akibat putusnya jembatan itu,” sebut Erman.
Selain itu, Erman Rahman menyampaikan bahwa potensi bencana mengintai provinsi ini hingga akhir tahun. Untuk itu mengingatkan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
Menurutnya potensi bencana yang perlu diantisipasi hingga akhir tahun ini berupa banjir, banjir bandang, dan longsor.
Untuk mengantisipasi dampak bencana hingga penghujung tahun nanti, pihaknya sedang menyiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumbar tentang Siaga Darurat Bencana sampai 31 Desember 2021.
“Iya kita akan siaga darurat bencana alam hingga akhir tahun,” ia menambahkan.