NIIMNEWS.COM, BANDUNG- Karyawan Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) cabang Bandung mengeluh mengaku belum menerima gaji selama tujuh bulan terakhir.
Karyawan DAMRI Ade Abdul Fatah Hidayat mengatakan baru menerima uang Rp1 juta sejak Maret 2021 hingga September 2021. Ia pun meminta tolong kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo untuk ikut menyelesaikan masalah ini.
“Saya mau minta tolong bahwa karyawan DAMRI ini mau dibawa ke mana? Tolong ke Pak Menteri BUMN dan Bapak Presiden. Ini bukan hanya di cabang Bandung, tapi di cabang-cabang DAMRI lainnya,” ungkap Ade, Kamis (16/9).
Ade mengaku terpaksa meminjam dana di aplikasi pinjaman online (pinjol) untuk menyambung hidup gara-gara tidak mendapatkan gaji selama 7 bulan dan Ia juga harus menggadaikan motornya agar kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya terpenuhi.
“Cara menyambung hidup sehari-hari pun saya sampai harus gunakan jasa pinjol, pinjam sana sini sama warung dan saya punya anak yang harus kuliah satu semester lagi. Saya sampai gadai motor,” kata Ade.
“Kalau bukan subsidi dari keluarga, mungkin listrik rumah saya juga yang empat bulan tidak terbayar mau diputus PLN. Tolong dipahami Bapak Presiden dan Bapak Menteri BUMN,” ujar Ade.
Masalah DAMRI yang tak membayar gaji karyawan ini sebenarnya bukan isu yang baru. Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Buruh Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT), bagian dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Iswan Abdullah mendapatkan laporan dari sejumlah sopir DAMRI di Bandung dan beberapa daerah bahwa mereka tak menerima gaji selama lima sampai delapan bulan.
“Beberapa pengemudi DAMRI sampaikan, meski saya tidak bisa sebut tempat dan siapanya karena mereka nanti dibredel, tapi mereka sampaikan THR yang dibayar hanya Rp700 ribu. Bahkan, ini hampir di semua wilayah di Indonesia di mana THR-nya tidak sesuai ketentuan,” ungkap Iswan pada Juni lalu.
Namun, tidak ada informasi yang jelas dari manajemen kepada karyawan mengapa THR mereka hanya dibayar Rp700 ribu. Perusahaan pun tidak mengungkap kondisi keuangan perusahaan kepada karyawannya.
“Tidak ada kabar apapun, tiba-tiba keluar keputusan, THR yang dibayar cuma Rp700 ribu,” kata dia.